Rabu, 28 Mei 2008

power supply

Pengertian Power supply:
suatu alat yang berfungsi sebagai buffer antara power suplai dengan peralatan elektronik yang kita gunakan seperti komputer, printer, modem, dsb. Bila ada gangguan, atau dengan kata lain suplai daya terputus, maka UPS akan segera bekerja dalam waktu sesingkat mungkin sehingga peralatan elektronik yang kita miliki tidak mengalami kerusakan.

Mengapa kita harus memasang power supply???
Sering terjadi suplai daya PLN terputus secara tiba-tiba atau kualitas suplai daya tidak normal akibat tegangan lebih, tegangan kurang dan tegangan kedip yang disebabkan karena gangguan petir dsb. Alangkah ruginya kita, apabila data-data berharga hasil pekerjaan yang telah kita kerjakan di komputer hilang akibat suplai daya ke komputer tiba-tiba putus.

Gambar 1

UPS bertindak untuk mencegah hal tersebut terjadi. Apabila telah terjadi kerusakan pada alat elektronik akibat terputusnya suppply daya atau data-data yang kita miliki hilang, maka UPS tidak dapat mengatasinya. UPS hanya bertanggung jawab agar peralatan elektronik tersebut tidak rusak atau sebelum data hilang.

Penyebab utama menurunnya kualitas suplai daya

Menurunnya kualitas suplai daya sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup peralatan elektronik yang disuplainya. Beberapa hal utama yang menyebabkan menurunnya kualitas suplai daya :

  1. Teganga lebih(Surja) impuls akibat petir. Tegangan lebih akibat petir biasanya terjadi dalam waktu beberapa mikro detik. Tegangan lebih ini biasanya dapat merusak perangkat keras (hardware) dari peralatan elektronik yang dikenainya. Seperti microchips, harddisk, monitor dsb.
  2. Tegangan lebih akibat switch. Biasanya terjadi akibat mesin listrik yang diputus dari suplai. Bila kejadian ini berlangsung lama dapat mengakibatkan kerusakan pada perangkat keras.
  3. Tegangan kedip sesaat akibat peralatan listrik berdaya besar baru dinyalakan. Tegangan kedip ini dapat menyebabkan komputer hang, salah pembacaan pada harddisk atau kerusakan fisik pada harddisk tersebut.
  4. Tegangan kurang, akibat PLN tidak mampu melayani beban puncak. Hal ini mengakibatkan peralatan kita dicatu dengan tegangan lebih rendah dari ratingnya. Hal ini sangat berbahaya bagi peralatan kita sangat sensitif terhadap perubahan tegangan.
  5. Black-Out
Ini merupakan peristiwa putusnya tegangan PLN ke peralatan secara keseluruhan.

Gambar 2

Komponen Utama UPS

Komponen utama dari sebuah UPS adalah :

  • Baterei
Jenis baterei yang digunakan adalah jenis lead-acid (tegangan nominal 2,0 V per sel) dan jenis nikel-cadmium (tegangan nominal 1,2 V per sel). Baterei ini mampu menjadi sumber tegangan cadangan selama 15-30 menit.
  • Rectifier (penyearah)
Berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai daya untuk mengisi baterei.
  • Inverter
Berfungsi untuk mengubah arus DC dari bateri menjadi arus AC ke peralatan yang dilindungi oleh UPS.Gambar 3
  1. Line Interactive UPS
  2. Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage regulator) yang berfungsi mengatur tegangan dari suplai daya ke peralatan.

  3. On-Line UPS
  4. Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. Hal ini lebih mahal apabila dibandingkan dengan dua jenis UPS lainnya. Dalam keadaan gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok sehingga akan ada arus DC dari batere ke inverter yang kemudian diubah menjadi AC.

  5. Off-Line UPS

  6. UPS jenis ini merupakan UPS paling murah diantara jenis UPS yang lain. Karena rectifier dan inverter berada dalam satu unit. Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah sehingga suplai daya dari suplai utama terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari batere menuju inverter

    Fungsi utama dari operasi sistem:

    Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama (PLN).

    Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera menghidupkan Genset sebagai pengganti PLN.

    Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera melakukan back up data dan mengamankan Operating System (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama (PLN) padam.

    Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software,data maupun kerusakan hardwa

    UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupa tegangan yang stabil.

    UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem

    User friendly dan mudah dalam installasi.

    User dapat melakukan kontrol UPS melalui Jaringan LAN dengan menambahkan beberapa accessories yang diperlukan

    Dapat diintegrasikan dengan jaringan Internet.

    Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan setting software UPS management.

Jenis Power Supply

Dahulu jenis power supply yang sering digunakan adalah model AT. Pada model ini, kita harus menekan tombol ON/OFF pada CPU jika ingin mematikan komputer. Tapi saat ini, jenis power supply yang banyak digunakan adalah ATX karena model ini memberikan kemudahan mematikan CPU tanpa harus menekan tombol ON/OFF pada CPU, cukup dengan mengklik Shutdown.

Sebaiknya komputer (PC) digunakan ditempat yang dingin/ber-AC dan tidak terkena sinar matahari langsung. Hal ini agar komputer kita tidak cepat panas. PSU juga membantu agar computer tidak cepat panas karena salah satu komponen pada PSU adalah kipas/fan.

sumber : http://wikipedia.com


1 komentar:

halik mengatakan...

masi ada bagus lagi kagak...

kalau ada jangan lupa di abdet don'k...
wqwwKWKKKKKW